PROGRAM PEMBIBITAN KELAPA SAWIT
A.INTRODUCTION
Pembibitan adalah
tempat untuk menumbuhkan kecambah hingga menjadi samai/bibit dan memeliharanya
sampai sampai bibit siap ditanam ke lapangan.
Tujuan pembibitan :
-Untuk
melakukan seleksi, sehingga hanya bibit yang baik yang ditanam ke lapangan.
-Untuk memelihara
bibit secara intensif sehingga pertumbuhannya jagur dan seragam.
-Meminimalkan
gangguan pada masa pertumbuhan.
-Menentukan tingkat
kematian kecambah dan mengatur sedini
mungkin penggantian (sisip).
-Mendapat jaminan
akan hasil/produksi yang tinggi dimasa depan.
Mengenai sistem
pembibitan ada 2 tahap :
-Sistem langsung
(single stage ), yaitu kecambah langsung ditanamkan ke dalam kantong plastic
besar (large polybag ).
-Sistem dua tahap
(double stage ), yaitu kecambah mula-mula ditanam pada polybag kacil (baby
polybag ) di pembibitan awal ( pre nursery )
kemidian setelah 3 – 4 bulan dipindahkan ke polybag
besar di pembibitan utama (main nursery ).
Sistem dua tahap
(double stage ) memberikan manfaat lebih banyak bila dibandingkan dengan system
langsung karena :
-Pada Pre Nursery,
bibit terkumpul pada satuan luas yang
kecil sehingga pengawasan serta
pemeliharaan bibit akan lebih mudah.
-Dengan adanya
seleksi bibit di pembibitan awal (5 – 10% ) maka keperluan kantongan plastic,
tanah, tenaga kerja dan lain-lain dapat dikurangi
pada pembibitan utama.
-Selam bibit di
pembibitan awal (± 3 – 4 bulan ), ada waktu yang tersedia untuk mempersiapkan
pembibitan
utama dengan lebih baik.
B.PERENCANAAN
Berdasarkan tahapan
perencanaan bibitan terdiri dari :
1. Penentuan
Lokasi Bibitan
Lokasi pembibitan penting karena untuk
memudahkan pemeliharaan bibit, transportasi
bibit, rencana pengembangan areal dan
pengawasan/keamanan.
Lokasi
bibit sebaiknya memenuhi persyaratan :
-Dekat dengan Sumber Air
Tujuannya agar mudah memenuhi kebutuhan
air untuk penyiraman bibit. Sumber air dapat
berupa sungai, mata air, parit dan
lain-lain asalkan bibitnya cukup dan tidak kering pada musim
kemarau.
-Topografi
Datar
Areal
bibitan sebisa mungkin datar atau sedikit bergelombang agar memudahkan dalam
pengaturan instalasi saluran air untuk
penyiraman maupun system drainagenya.
-Berada
Disekitar / Ditengah-tengah Rencana Penanaman
Tujuannya
adalah memudahkan transportasi bibit dan menekan biaya angkutan.
-Bebas Dari
Sumber Hama / Penyakit
Lokasi
dekat hutan atau lalang kadang-kadang merupakan salah satu sarang
hama/penyakit.
-Dekat dengan Kantor / perumahan
Tujuannya
agar memudahkan pengawasan dan pengaturan kerja pemeliharaan bibit.
2. Kebutuhan Luas Areal
-Pre-Nursery
Setiap 1 Ha areal dapat memuat ± 600.000 bibit
polybag kecil (0.9 Cm ) yang disusun
rapat
berdampingan pada bedengan.
-Main Nursery
Bila digunakan jarak tanam 0.9 M system
segitiga samasisi maka setiap 1 Ha areal dapat
menampung
± 12.000 bibit.
3. Kebutuhan
Jumlah Kecambah
Untuk 1 Ha tanaman di lapangan dengan
kecapatan 136 pcs (jarak tanam 9.2 M segitiga sama sisi,
kebutuhan kecambah adalah sebagai berikut:
-Bibit
di tanam efektif di lapangan =
136 St/Ha
Plus :
-Penyisipan
di lapangan 5% x 136 = 7 St/ Ha
-Seleksi
KKS 5% x 136 = 7 St/Ha
-Seleksi di PN 10% x 136 = 14 St/Ha
-Seleksi
di MN 10% x 136
= 14 St/Ha
Jumlah =178 St/Ha
Allowance
2,5 % x 178 St = 4 St/Ha
Totak
KKs di pesan =182
St/Ha
4. Kegiatan dan Membuat Rencana Jadwal Kerja
Rutin
Bibit
akan di tanam ke lapangan pada
umur 10-14 bulan berarti bibitan harus sudah di kerjakan 1
Tahun sebelumnya .Penjadwalan ini perlu di
buat dengan tepat karena kemungkinan adanya
Kendala-kendala yang terjadi berkaitan
dengan ketersediaan kecambah oleh pemasok,musi
tanam, ketersediaan tenaga dan lain
–lain. Pemesanan kecambah harus di lakukan
3-6 bulan
sebelum dimulainya pembibitan.
C.ORGANISASI
Dalam
pelaksanaan pekerjaan pembibitan kelapa sawit,
yang harus diorganisir yaitu :
-Tenaga
Kerja
-Bahan
dan Alat
-Penggunaan
Biaya
Pengawas atau Mandor bertugas untuk
mengorganisir dan bertanggung jawab atas
pelaksanaan pekerjaan.
D.PELAKSANAAN
Tahapan pelaksanaan
pekerjaan pembibitan :
1.pembibitan awal( pre nursery)
-Persiapan areal
Areal terlebih dahulu
dibersihkan dari segala jenis sampah dan vegetasi kemudian di ratakan
Sehingga menjadi areal yang clean weeding
. tujuannya agar gulma , sumber hama dan penyakit
yang terdapat disekitar bibit dapat
dikurangi sekecil mungki, dan polybag dapat disusun rapi.
Kemudian dapat dibuat layoult bibitan
,meliputi letak bedengan preNursery,jalan dan instalasi air.
-Membuat bedengan
Bedenagan adalah suatu tempat meletakan /
menyusun baby polybag berlantai tanah dengan
terbuat dari bamboo ataupun kayu dan
berfungsi untuk mencegah agar bibit tidak mudah
bergeser/rebah sewaktu pemeliharaannya
serta memudahkan inventarisasi persediaan bibit yang
ada ukuran bedengan 45x0.9x0.07 meter
dapat menampung 5000 st.baby polybag. Di antara satu
bedengan
lainnya dibuat jarak
1 meter yang berfungsi sebagai tempat jalan
pekerja.
-Membuat pelindung
Fungsi pelindung adalah :
-Mencegah
terbakarnya daun akibat sengatan matahari langsung
-Mencegah
terbongkarnya bibt akibat curah hujan yang tinggi
-Membatasi
penguapan air baik melalui daun bibit ataupun dari dalam tanah polybag
-Menjaga
kelembaban udara di lingkungan bibt agar
terlalu rendah
Supaya
pekerja lebih bebas bergerak , maka pelinding dibuat dengan tinggi
2.5 meter dimana sebaiknya pada bagian yang
mengarah kesebelah timur dibuat lebih tinggi dari pada bagian yang mengarah ke
sebelah barat tiang pelindung dibuat
dari kayu ataupun bamboo sedangkan atapnya dipergunakan pelepah kelapa sawit.
Pelepah kelapa sawit akan mengering berangsur-angsur sehingga cahaya matahari
makin lama makin banyak dapat menembus kebibit. Untuk setiap meter persegi
pelindung, di pergunakan 4-5 pelepah kelapa sawit /kelapa.
-Mengisi
tanah baby polybag
Tanah
yang dipergunakan untuk mengisi baby polybag adalah campuran tanah soil dengan
tanah
pasir dengan perbandingan 3:1. Campuran ini
berguna untuk :
-Memudahkan
perkembangan system perakaran
-Mengganggu
penggenangan di polybag
-Persediaan
unsure hara
Sebelum
dipergunakan , tanah top soil disaring dengan ayakan dengan ukuran 1 x 1 cm2
untuk membuang batu-batuan ataupun sampah-sampah. Polybag yang berisi tanah
disiram beberapa kali sehingga tanah dan suhu tanah turun . setiap M3
campuran top soil dengan pasir dapat memenuhi kebutuhan untuk pengisian 400
polybag.
-Mengangkat / menyusun polybag kedalam
bedengan
Semua polybag yang berisi tanah .diangkat dengan hati-hati kemudian di
susun didalam bedengan
secara rapat berdampingan .
-Seleksi kecambah
Sebelum ditanam
kecambah diseleksi dulu , kecambah yang patah ,busuk , terserang cendawan,
kerdil dan abnormal lainnya dibuang.
-Menanam kecambah
Dibagian
tengah setiap polybag dibedengan ini dibuat lobang dengan jari sedalam 2-3 Cm.
letakan kecambah pada lobang tersebut, kemudian ditutup kembali dengan tanah
sehingga kecambah berada ± 1-1 ½ Cm dibawah permukaan tanah (lihat
brevet dasar-1).Sewaktu meletakkan kecambah , radicula ( calon akar) mengarah
kebawah ( calon daun ) ke atas.
-Penyiraman
Penyiraman
dilakukan 2x sehari yakni pada pagi dan petang hari . setiap bibit
membutuhkan 0.1-0.25 liter air dalam
setiap penyiraman dilakukan dengan hati-hati agar bibiot dan atau tanah tidak
terbongkar yang mengakibatkan akar bibit muncul / tampak kepermukaan tanah .
untuk menyiram dipergunakan gembor, yang dapat memperkecil butiran air yang
disiramkan.
-Menyiang
polybag
Penyiangan
polybag dilakukan secara manual dengan rotasi sekali dua minggu. Bila tanah
polybag mengeras , pada saat penyiangan
, tanah tersebut di gemburkan dengan menggunakan kayu runcing.
-Pemupukan
Pupuk
yang dipergunakan dan dosis ditetapkan
oleh fungtion tanaman dengan menyemprotkan larutan pupuk ke bibit . pupuk
dilarutkan dalam air agar lebih cepat diserap akar bibit , dan agar larutan
pupuk yang jatuh kedaun dapat langsung masuk kedalam daun melalui mulut daun (
stomata).
-Pemberantasan
hama dan penyakit
Hama
yang umum menyerang bibit di pembibitan awal adalah semut, belelng, ulat api,
ulat kantong, tikus dan lain-lain, sedangkan penyakit yang umum adalah jamur
(Fungi).
Pengamatan
situasi hama di areal bibitan perlu dilakukan dengan seksama. Bila ada serangan
segera dilakukan pemberantasannya baik secara manual ataupun khemis dengan insektisida/fungisida
yang sesuai.
-Panjarangan Pelindung
Untuk
menyesuaikan bibit dengan kondisi lingkungan yang akan dihadapinya nanti di
Main Nursery ataupun di lapangan, maka secara bertahap sejak bibit berumur 1 ½
bulan dilakukan pengurangan pelindung yakni satu pelepah tiap dua minggu.
-Seleksi Bibit
Pelaksanaan seleksi
di Pre Nursery dilakukan pada saat pemindahan ke Main Nursery. Bibit yang rusak
harus dibuang.
2. Pembibitan Utama ( Main Nursery)
- Persiapan Areal
Areal Main Nursery hendaknya rata dan bersih
dari rerumputan. Persiapan ini dapat memilih salah
satu system Land Clearing yang ada.
-Pemasang Instalansi
Penyiraman Bibit.
Penyiraman bibit dapat
dilakukan dengan 2 cara:
-Sprinkler yakni
penyiraman bibit yang dilakukan secara otomatis dengan mempergunakan
peralatan pemancar air (sprinkler).
-Manual yakni
penyiraman bibit yang dilakukan oleh tenaga manusia dengan memakai pipa
(selang) plastic untuk mengalirkan air dari
dalam pipa pompa pengisap kepada bibit.
-Membuat saluran Air/Drainage
Pada tempat-tempat
yang di perkirakan akan terjadi genangan air dilakukan pembuatan parit sepenuhnya.
- Mengayak dan Mengisi Tanah
Polybag Besar
Bahan
pengisi polybag besar sebaiknya dipergunakan tanah tob soil yang diambil dari
daerah sekitar lokasi bibitan .Untuk mengisi 40 kantong polybag biasanya
dipergunakan 1 M3 tanah.
Tanah yang di pergunakan harus terlebih dahulu diayak serta pengisiannya
dilakukan sepadat mungkin. Polybag yang telah berisi tanah di siram beberapa
kali dan jika terjadi kekurangan tanah agar dilakukan penambahan tanah
seperlunya.
-Memancang
Dipancang titik
tempat peletakan polybag besar dengan jarak 0,9 m segitiga sama sisi dengan
menggunakan bambu berukuran panjang ± 30 cm dan Ø ± 0,5 cm.
-Mengangkat / Menyusun Polybag
Polybag yang telah
di isi tanah, diangkat dengan hati-hati kemudian diletakkan secara tegak
disamping pancang.
-Pemindahan Bibit /Menanam
·
Bibit PN
dipindah pada umur 3-4 bulan.
·
Bibit
yang telah diseleksi, diangkut, diecer dan diletakkan secara hati-hati
disamping masing-masing polybag besar.
·
Lobang
tempat penanaman dibuka dengan tangan yang ukurannya ± sama dengan ukuran
polybag kecil serta letaknya persis di tengah polybag besar.
·
Kantong
plastic eks Pre Nursery dibuka dengan hati-hati agar tanah dan perakaran bibit
muda asal Pre Nursery tersebut tidak terbongkar ataupun rusak.
·
Sebagai
alat control mencegah ikut tertanamnya
kantongan plastik, maka bekas kantongan plastik tersebut harus diletakkan di
samping polybag besar di mana setelahpekerjaan tanam selesai,baru boleh dikutip
kembali untuk dikumpulkan.
·
Pada
waktu menanam bibit, tanah disekitarnya harus dipadatkan kembali dan permukaan
tanah bibit saat ini berada lebih kurang 1 cm di atas tanah eks Pre Nursery.
·
Menanam
terlalu dalam ataupun penanaman yang kurang dalam harus dihindarkan untuk
mencegah kerusakan bibit.
-Melintring (Centering )
Pekerjaan ini
diartikan sebagai usaha untuk meluruskan barisan polybag agar tetap lurus
sesuai mata limanya yakni dengan cara mengangkat/menggeser polybag yang belum
lurus.
-Menyiram
Pelaksanaan penyiraman bibit
dilakukan seperti berikut :
Penyiraman yang kurang tepat akan memberikan dampak negative terhadap
kualitas bibit :
·
Penyiraman
yang terlalu sedikit akan menyebabkan terjadinya kelayuan bibit.
·
Penyiraman
yang terlalu banyak akan mengakibatkan :
-Terjadi pencucian unsure hara terutama N
sehingga tanaman berwarna pucat.
-Terjadi genangan air dalam kantongan
sehingga bibit dapat mem-busuk.
-Bibit akan patah/ rusak dan tanah
dikantongan terbongkar (pemberian yang terlalu deras ).
-Penyiangan Polybag
Hal ini diperlukan
untuk membuang semua rumput-rumputan yang timbul dipermukaan tanah polybag agar
tidak terjadi saingan bibit. Pekerjaan ini dilakukan secara manual dengan
tenaga kerja wanita.
-Menyiang Gawangan
Dilakukan untuk
menjaga agar areal bibitan tetap bersih. Sistem yang dipergunakan adalah system
manual ataupun system khemis.
-Memupuk
Pemupukan di lakukan
degan berpedoman pada rekomendasi
Function Tanman .
-Memperbaiki Kantongan Pecah
Kadang kala,setelah
beberapa waktu polybag yang di pergunakan
mengalami kerusakan atau pecah.Untuk itu
perlu di lakukan penggatian polybag dengan yang baru,atau pun membungkus dan mengikat polybag pecah tersebut.
-Pemberantasan Hama dan Penyakit
Jenis hama dan penyakit yang menyerang
bibit di areal Main Nursery umumnya sama dengan yang ada di Pre Nursery. Untuk
mencegah timbulnya kerusakan bibit akibat serangan hama dan penyakit ini, maka
pengamatan situasi hama harus dilakukan secara kontinu. Bila terdapat tanda-tanda
adanya serangan, segera dilakukan tindakan pemberantasan seperlunya.
-Seleksi Bibit
Seleksi bibit perlu dilakukan , agar yang ditanam nantinya adalah bibit
yang baik. Bibit yang diseleksi lihat Brevet Dasar -1.
Bibit yang baik ditanam pada umur 10-12 bulan. Toleransi yang
dibenarkan sampai umur 14 bulan. Bila bibit ditanam terlalu tua (lebih 14 bulan
)kerugiannya :
1. Akar bibit sudah terlalu panjang sehingga
perlu dipotong dimana akar-akar muda banyak yang terbuang. Akibatnya akan
terjadi stagnasi pertumbuhan di lapangan selama ± 5 bulan.
2. Persentase kematian lebih tinggi karena di
samping terjadinya shock juga akibat besarnya evapotranspirasi yang dialami.
3. Mudah tumbang /rebah terkena angin karena
batangnya sudah relatip tinggi.
4. Menyulitkan pengangkutan, pengeceran dan
penanaman bibit.
Untuk itu perlu
dilakukan pemangkasan, pangkasan dilakukan sebelum bibit dipindah kelapangan
yakni dengan cara :
-Pada ketinggian 1-1 ½ meter dari permukaan
polybag bibit dipangkas rata, atau
-Pemangkasan berbentuk kerucut dengan sudut
kemiringan 30o-45o di mana daun yang
termuda
merupakan puncak kerucut.
E. PENGAWASAN
Bibitan adalah asset yang sangat penting
karena disamping biayanya mahal juga menentukan suksesnya kebun dimasa datang.
Setiap bentuk kesalahan berkaitan dengan pemeliharaan bibit maupun penggunaan
material dan alat, akan merugikan ditinjau dari cost dan waktu.
Pengawasan
terutama ditujukan dalam hal :
1.Pengawasan Pelaksanaan Pekerjaan Pembibitan :
-Pelaksanaan jadwal dari tiap pekerjaan perlu di awasi karena berkaitan
dengan pekerjaan
lainnya misalnya, pelanggaran
jadwal pemesanan bibit akan menunggu jadwal penanaman.
-Kesiapan instalasi penyiraman. Gangguan pada instalasi penyiraman akan
menyebabkan bibit
tertunda/tidak mendapatkan
penyiraman sesuai dengan kebutuhannya.
-Ketersedian tenaga.
-Tenaga harus selalu tersedia sesuai dengan rencana.
-Ketersediaan material/alat seperti pupuk, polybag dan sebagainya.
Gangguan pada ketersediaan material/alat juga mengganggu kelancaran pekerjaan.
-Seleksi bibit.
Seleksi bibit harus diawasi seketat mungkin, karena bibit adalah hasil
akhir yang diharapkan mempunyai kualitas yang baik.
2.Pengamanan
Bibit, Alat dan Barang Inventaris :
Bibitan harus diamankan dari kemungkinan gangguan pencurian bibit
maupun barang-barang berharga lainnya (mesin-mesin, material-material ). Oleh
karena itu harus ada penjaga khusus bibitan terutama pada malam hari,
pengaturan penjaga bibitan, sehingga selalu ada petugas-petugas yang stand by.
3.Administrasi
Bibitan
Pengawasan di
lapangan ditujukan kepada proses pekerjaan dan mutu hasil. Untuk kepentingan
manajemen, administrasi yang dibuat untuk menggambarkan perkembangan dan
pencapaian hasil pekerjaan harus up to date.
Hal ini merupakan alat bagi manajemen untuk
melakukan pengawasan.
Untuk pelaksanaan pekerjaan, Mandor, Ka. Afdeling, Ka. Kebun dan
Administratur harus terlihat langsung dalam pengawasan pelaksanaan pekerjaan.
Untuk pengamatan bibitan, harus di tunjuk seorang/beberapa orang penjaga
bibitan yang menjaga bibitan siang-malam, dimana hal ini harus dikoordinasikan
dengan petugas keamanan (satpam).
F.STANDAR
- HANYA BIBIT
YG BAIK DITANAM DILAPANGAN
- PERTUMBUHANNYA
JAGUR DAN SERAGAM
H. PENUTUP
1.
KESIMPULAN
-
Letak Bibitan harus dekat dengan sumber air
-
Untuk
melaksanakan kegiatan Penanaman kecambah yang harus disiapkan bahan, alat dan tenaga kerja .
-
Efektifitas
dan efesiensi pekerjaan harus mengacu pada rencana kegiatan dan jadwal kerja rutin.
-
Sistem
yang digunakan dalam pembibitan kelapa sawit yatu prenursery dan mainnursery
-
Untuk
mendapatkan tanaman yang baik, bibit harus diseleksi.
1.
SARAN-SARAN
-
Pemeliharaan
bibit harus intensif
-
Harus
dibentuk Regu Kerja agar pekerjaan di
pembibitan tepat dan terarah.