Pantai Losari
Pantai
Losari merupakan icon Kota Makassar. Pantai ini dulunya merupakan
pantai dengan meja terpanjang di dunia, karena warung-warung tenda yang
berjejer di sepanjang tanggul pantai. Namun saat ini warung-warung
tersebut telah direlokasi ke tempat yang tidak jauh dari kawasan wisata.
Pemerintah Kota Makassar telah memperindah pantai ini dengan membuat
anjungan, sehingga lebih bersih dan nyaman untuk dikunjungi. Di sekitar
pantai ini terdapat banyak kafe-kafe dan restoran yang menyajikan
makanan laut yang masih segar. Selain itu, pengunjung juga dapat
menikmati makanan khas Kota Makassar, seperti pisang epek, pisang ijo,
coto Makassar, sop konro, dan lain sebagainya. Disepanjang pantai banyak
juga terdapat penginapan, baik hotel kelas melati sampai hotel
berbintang. Terdapat juga rumah sakit dan pusat perbelanjaan emas serta
kerajinan/souvenir khas Makassar. Lokasi pantai ini terletak di Jantung
Kota Makasar, yaitu di Jalan Penghibur sebelah barat Kota Makassar.
Pulau Samalona
Pulau
Samalona merupakan wilayah Kota Makassar yang luasnya sekitar 2,34
hektar. Pulau ini merupakan salah satu objek wisata bahari yang banyak
dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara. Kawasan pulau ini sangat
bagus utuk menyelam, karena di sekelilingnya terdapat karang-karang laut
yang dihuni beraneka ragam ikan tropis dan biota laut lainnya. Pulau
ini berjarak sekitar 6,8 Km dari Kota Makassar yang dapat ditempuh
sekitar 20 – 30 menit dengan menggunakan speed boot. Di lokasi ini juga
terdapat beberapa penginapan sederhana berbentuk rumah panggung yang
dapat menampung sekitar 20 orang. Selain itu, tersedia juga beberapa
warung makanan yang menyediakan aneka ragam seafood segar.
Benteng Somba Opu
Benteng
Somba Opu dibangun pada tahun 1525 oleh Sultan Gowa ke IX. Benteng ini
merupakan pusat perdagangan dan pelabuhan rempah-rempah yang ramai
dikunjungi pedagang dari Asia dan Eropa. Pada tahun 1669, benteng ini
dikuasai oleh VOC kemudian dihancurkan hingga terendam oleh ombak
pasang. Tahun 1980-an, benteng ini ditemukan kembali oleh sejumlah
ilmuawan. Dan pada tahun 1990, benteng ini direkonstruksi sehingga
tampak lebih baik. Kini, Benteng Somba Opu menjadi sebuah objek wisata
bersejarah di Kota Makassar yang di dalamnya terdapat beberapa bangunan
rumah adat Sulawesi Selatan yang mewakili suku Bugis, Makassar, Mandar,
dan Toraja. Selain itu, terdapat juga sebuah meriam dengan panjang 9 m
dan berat 9.500 kg serta sebuah museum yang berisi benda-benda
bersejarah peninggalan Kesultanan Gowa.
Fort Rotterdam
Fort
Rotterdam ini awalnya dibangun pada tahun 1545 oleh Raja Gowa X dengan
nama Benteng Ujung Pandang. Di dalamnya terdapat rumah panggung khas
Gowa di mana Raja dan keluarganya tinggal. Pada saat Belanda menguasai
are Banda dan Maluku, mereka mutuskan untuk manaklukkan Kerajaan Gowa
agar armada dagang VOC dapat masuk dan merapat dengan mudah di Sulawesi.
Dalam usahanya menaklukkan Gowa, Belanda menyewa pasukan dari Maluku.
Selama setahun lebih Benteng digempur, akhirnya Belanda berhasil masuk
serta menghancurkan rumah Raja dan seisi Benteng. Pihak Belanda memaksa
sultan Hasanuddin untuk menandatangani Perjanjian Bongaya pada tahun
1667, dimana salah satu pasal dalam perjanjian tersebut mewajibkan
Kerajaan Gowa menyerahkan Benteng kepada Belanda.
Setelah Benteng diserahkan kepada Belanda, Benteng kembali dibangun dan
ditata sesuai dengan arsitektur Belanda kemudian namanya diubah menjadi
Ford Rotterdam. Benteng ini kemudian digunakan sebagai pusat
pemerintahan dan penampungan rempah-rempah di Wilayah Indonesia Timur.
Pada masa penjajahan Jepang, Benteng ini difungsikan sebagai pusat
studi pertanian dan bahasa. Kemudian TNI dijadikan sebagai pusat
komando. Dan sekarang Benteng ini menjadi pusat kebudayaan dan seni.
Di dalam Benteng ini terdapat beberapa ruang tahanan/penjara yang slaah
satunya digunakan untuk menahan Pangeran Diponegoro. Selain itu,
terdapat juga sebuah gereja peninggalan Belanda dan Meseum La Galigo
yang menyimpan kurang lebih 4.999 koleksi. Koleksi tersebut meliputi
koleksi prasejarah, numismatic, keramik asing, sejarah, naskah, dan
etnografi. Koleksi Etnografi ini terdiri dari berbagai jenis hasil
teknologi, kesenian, peralatan hidup dan benda lain yang dibuat dan
digunakan oleh suku Bugis, Makassar, Mandar, da Toraja. Saat ini, selain
sebagai tempat wisata bersejarah, Benteng ini juga dijadikan sebagai
pusat kebudayaan Sulawesi Selatan.
sumber: http://www.sulsel.go.id/wisata/Kota%20Makassar
Judul : OBJEK WISATA DI KOTA MAKASSAR
Deskripsi : Objek Wisata di Kota Makassar Pantai Losari Pantai Losari merupakan icon Kota Makassar. Pantai ini dul...